3 langkah menuju 1 juta pertama lewat konten

(pelajaran karir kreator saya kalo mulai dari 0 lagi)

tulisan ini saya tulis waktu lagi liburan di kamboja bareng keluarga, salah satu wishlist saya yang terpenuhi — mengajak mereka liburan ke luar negeri

📍sisowath riverside, phnom penh

berada disini ngajarin saya untuk jadi orang yang adaptif — terutama sama lingkungan baru dan orang lokalnya

kamboja adalah negara yang gak terlalu speaking english, emang agak susah sih interaksi sama warganya. tapi saya inget banget waktu pertama kali dimampukan untuk keluar negeri, bahasa inggris saya juga pah poh! — gak paham sama apa yang dibicarakan lawan bicara saya

tapi dari situ saya sadar:

hal-hal di masa lalu, bisa kita jadikan pelajaran untuk hidup yang lebih baik

Teddy Sheehan

makanya, saya menulis newsletter ini

belajar dari masa lalu: 3 langkah menuju 1 juta pertama lewat konten

mari kita mulai

1/ collect. don’t create

sebagai kreator, seringkali kita bingung:

  • mau bikin konten apalagi ya

  • selanjutnya berencana bikin apa ya

  • kayaknya harus punya pengalaman ini dulu deh baru sharing

dan banyak yang terjebak dengan pemikiran itu dalam jangka waktu yang lama,

yang padahal dari dulu sudah berkeinginan untuk jadi kreator tapi tertunda karena overthinking hal sederhana ini

saya juga sering banget ngalamin, terutama kalo lagi scrolling timeline — banyak kesuksesan dan keberhasilan yang dipertontonkan orang lain, yang seakan itu jadi pressure buat kita untuk mulai ngonten sekarang juga

tapi kenyataannya?

  • kita merasa tidak semampu kreator tersebut

  • kita merasa tools kita belum memadai

  • kita merasa sebagai pemula yang gak berhak ngonten serius

  • kita merasa cerita yang akan kita angkat tidak semenarik itu

padahal, faktanya…

sebagai kreator gak perlu mikirin itu semua

karena beberapa tahun setelahnya saya baru menyadari ini:

konten hebat datang dari masa lalu

kamu bisa mendaur ulang pengalamanmu, dari bagaimana kamu melewati suatu peristiwa atau masalah

saya kasih contohnya begini:

saya adalah seorang yang sering kebingungan mengenal diri sendiri, bertahun-tahun struggling dengan masalah ini

padahal sebagai kreator, (dulu) saya percaya. untuk jadi kreator yang dikenal harus punya pembahasan spesifik — tapi makin lama saya memahami ini, makin sakit hati dan pikiran saya memikirkannya

makanya saya mau punya prinsip “EGP aja lah!” — suka suka saya mau bahas apa aja, orang saya sukanya banyak!

perlahan, dengan prinsip ini saya mulai ‘dikenal’

salah satunya adalah:

kreator yang bikin konten tentang pengenalan diri dengan konsep self-productize

saya juga kaget!

kok bisa dapet branding kayak gitu, tapi ternyata memang bener kata bang Raditya Dika

branding itu bukan hal yang bisa kita bentuk, melainkan orang lain yang menilai branding kita seperti apa

dan perlahan ini bantu saya menemukan konten wining yang bantu saya bisa ‘jualan’ produk sesuai dengan apa yang saya bagikan

apa produknya? cek disini buat cari tau self-productize mastery

nah, saya kan udah kasih contoh. sekarang giliranmu

sekarang saya minta kamu:

1/ kembali mengingat masa-masa yang sudah kamu lewat

2/ ambil beberapa potong cerita (yang baik, menyenangkan, membahagiakan atau yang buruk, menyedihkan, penuh penyesalan) yang itu membentuk dirimu sekarang

3/ tuliskan dalam catatan singkat terlebih dahulu

4/ kembangkan kemudian jika memang jadi prioritasmu menulisnya

orang gak peduli apa yang kamu tau, tapi mereka peduli dengan bagaimana kamu mengetahuinya

2/ demonstrasikan valuemu

saya suka sama istilah show, don’t tell

kalo diartikan dalam bahasa saya: pertontonkan, bukan kasih tau doang

ibaratnya ada seorang yang gendut kasih tau kamu nasihat untuk sehat dan punya bentuk tubuh baik → kamu tidak akan mendengarkannya

beda dengan seseorang yang berbadan fit dan kekar, kasih tips seputar kesehatan → (dalam bawah sadar) kamu akan lebih mudah percaya dengan apa yang dikatakannya

karena dia udah = walk the talk

saya juga sering ngedumel sendiri, sama kreator yang menjanjikan hal ‘surgawi’ — tapi kenyataannya, yang dia posting hanyalah flexing tanpa ada bobot dalam konten yang dia buat

kamu pasti setidaknya pernah satu atau dua kali melihatnya

ya walaupun memang, hal kayak gitu gak terhindarkan — bahkan kita sebagai kreator mungkin pernah melakukannya

di tulisan ini saya cuma mau mengingatkan:

  • coba untuk jujur dalam perjalananmu naik

  • hal baik akan datang padamu dengan tidak terduga

3/ jualan produk!

sepele tapi gak semua orang menyadari ini — ada banyak kreator yang menyibukkan dirinya untuk ngonten

  • dari planning konten mingguan

  • menyiapkan struktur hook yang viral

  • berinteraksi setiap saat dengan kreator lain

tapi ternyata gak ada sesuatu yang dijual

= rugi waktu bro!

selain itu, bahan bakarmu untuk terus berkonten akan segera padam jika kamu tidak berusaha mencari peluang dapetin uang di era ini

ada beberapa opsi yang bisa kamu ambil:

  1. affiliate produk orang lain

  2. build produkmu sendiri

kalo disuruh milih, saya lebih suka opsi kedua — karena kesannya lebih otentik!

“tapi saya gak tau gimana caranya mas,”

tenang, saya juga dulu gitu. tapi saya share aja langsung ditulisan ini stepnya

  1. kenalan sama diri sendiri dulu

  2. mulai menulis setiap hari penuh kesadaran (nulis apa? jurnal, rencana konten, atau newsletter)

  3. fokus selama 1 bulan pertama dulu

  4. pelajari konten yang naik — tingkatkan dan iterasi itu berdasar feedback

  5. repurpose konten naik tadi jadi: post, threads, newsletter, freebies, bahkan produk mvp mu

[kalo kamu mau pakai template menulis yang udah saya sediakan, cek disini]

dari situ kamu mungkin belum dapet penghasilan — tapi setidaknya kamu punya projek beneran untuk kamu fokuskan

yang saya yakini — bisa menghasilkan juga nantinya

so, that’s it untuk newsletter minggu ini. sedikit telat karena ada satu dan lain hal

tapi saya berharap. ini bisa menambah insight untuk kamu segera take action

berbagi ke sesamamu

share juga newsletter ini jika dirasa bermanfaat, sekian sampai ketemu di konten selanjutnya!