STOP terlalu memusingkan niche untuk kontenmu

Berikut langkah realistis menemukan niche yang profitable — tanpa pusing

Menjadi kreator adalah permainan jangka panjang — it’s a long term game!

Dan ketika kamu bisa menjalankan permainan ini dengan penuh strategi yang tepat, kamu akan memenangkan pertandingannya

__

Minggu lalu saya bahas topik ini dan ternyata newsletter kali ini juga, kenapa?

  • Masalah menentukan niche jadi masalah sebagian besar orang yang mau terjun jadi kreator

  • Bahkan seorang kreator yang sudah mulai rutin ngonten, pasti pernah mengalami kondisi ini lagi — kebingungan apakah niche yang dipilih sudah tepat

Saya ada di poin nomor 2 dan ini berlangsung dalam jangka waktu yang SANGAT PANJANG! Sampai saya tuh capek sendiri dengan apa yang ada di pikiran

Mungkin kamu salah satu dari 2 poin di atas, selamat membaca sampai selesai karena di akhir saya akan bagikan bagaimana caranya untuk terlepas dari situasi ini dengan langkah yang strategis

Minat saya banyak, banget. Satu hari suka tentang topik A, besoknya suka tentang topik B, besoknya lagi mau bahas topik C — kamu pasti salah satunya juga

Biasanya topik-topik yang selalu berputar di kepala saya adalah:

  • Editing video

  • Tips bikin konten

  • Menulis

  • Videografi dan sinematografi

  • Produktivitas

Tapi kalo dilihat dan dicermati, sebenernya ini tuh punya satu kesinambungan: pengembangan diri

Dan sebagian besar konten yang ada di sosial media, terutama yang berjenis edukasi, akan berporos pada ‘pengembangan diri’ juga

__

Dari tulisan ini saya juga merefleksikan lagi, ternyata yang paling bikin saya bisa di titik sekarang — ngisi untuk berbagai workshop, seminar, dan kelas yaitu ya tentang editing — tapi saya melupakannya

Ini beberapa konten saya yang bantu bawa ke 100ribu followers pertama

Tapi ketidakpercayaan diri saya yang bikin saya berhenti melanjutkan konten-konten kayak tadi

  • Gak percaya kalo saya ini udah cukup ‘jago’ untuk berbagi

  • Gak percaya kalo Capcut (aplikasi editing video) walaupun udah ada fitur-fitur pro berbayar, tetep bakal ada yang mau ngikutin tutorial

  • Gak percaya kalo niche yang saya pilih ini sudah sesuai sama diri sendiri atau belum

Itulah yang bikin saya ‘stuck’ cukup lama, kalo ditotal bisa sampai 1 tahun vakum ngonten! Dengan konten yang beneran random ganti-ganti terus tanpa konsistensi sama sekali

Sayang banget ya, kan?

Padahal sekarang kondisi ekonomi saya juga pas-pasan, ada banyak tanggungan dan cita-cita yang harus saya wujudkan. Tapi tertunda karena saya → kebanyakan mikir

Gak sefantastis Anda yang punya kerjaan tetap dan bisa tenang menjalani hari

Saya masih berusaha mandiri untuk menghidupi kehidupan saya sendiri

Kondisi ekonomi saya sedang gak baik, tapi saya yakin bahwa value yang dimiliki terutama untuk bikin konten tuh masih sangat baik — selama ini saya jadi freelance dan tim produksi konten kreator foodies & lifestyle

Karena itu, saya beranikan diri untuk cold DM mendekati beberapa bisnis lokal. Tujuannya satu: dapetin penghasilan untuk kehidupan

Proses cold DM ke usaha lokal kota saya (Salatiga - Semarang)

Dari >10 akun yang saya DM, ada beberapa yang mendarat ke WA. Tapi dari WA, ternyata tidak ada sama sekali yang menunjukkan ketertarikan dengan penawaran yang saya berikan — mungkin memang gak cocok dengan mereka

Sedih? Iya

Takut? Banget

Apalagi tahun depan rencananya saya mulai meneruskan ke jenjang ‘hubungan’ yang lebih serius, tapi masih banyak hal yang saya tidak siap

Padahal di masa dulu, ketika saya ngonten 3-5x sehari. Membagikan apa saja yang saya suka, semua berjalan dengan baik. Bahkan waktu itu dapet penghasilan yang bener-bener effortless.

Saya gak punya screenshotnya karena udah lama, tapi ada masa dimana saya ngiklanin ecourse editing video capcut. Dalam seminggu tembus 12,5juta (rekor pertama saya dulu)

Terus kenapa gak saya ulang formatnya ke kehidupan sekarang?

Maka saya mau mengajak kita yang baca ini untuk meredefinisikan ulang niche yang sesuai dengan diri sendiri lewat step-by-step setelah ini:

1) Tentukan masa depan idealmu

Gimana ceritamu nanti akan berakhir? Apakah cerita yang membuat dirimu damai? Fit & bugar alias sehat? Atau kehidupan yang memuaskan?

Menurut saya, ini penting — menjadikan masa depan ideal sesuai dengan meaning kehidupan

_

Dalam salah satu podcast yang saya dengerin dari mas Hasan Askari (https://www.youtube.com/watch?v=UUiYh5W0Bbk)

Beliau menjawab sebuah pertanyaan → untuk mencapai target dan membiasakan diri untuk disiplin & konsisten tuh gimana ya?

Jawabannya:

  1. Menghubungkan target dengan tujuan hidup (the why & the meaning)

  2. Realistis & achieveable → menghindari goals yang gak kekejar & malah bikin trauma

  3. Konsisten → breakdown menjadi habit-habit kecil (fokus pada aktivitas bukan pada hasil/output)

_

Kalo kamu masih belum mengerti keadaan diri sendiri, belum memahami apa yang bener-bener pengen dikejar. Cobain deh, melamun dan bonding sama diri sendiri

Cara ini cukup efektif bagi saya untuk merefleksikan apa yang sudah terjadi dan apa yang saya maui kedepannya

2) Jadi seorang peniru handal yang berkelas

When you take stuff from one writer it’s plagiarism, but when you take from many writers it’s called research.

– Wilson Mizner

Kalo kita hanya berfokus sama satu kreator yang jadi inspirasi dan mengulangi apa yang dia lakukan terus, kita hanya jadi plagiat yang tidak kreatif. Jadi:

  • Kumpulkanlah mentor-mentor onlinemu dalam satu tempat

  • Pelajari gimana dia bikin konten dan berkarya di sosial media

    a. Mulai dari struktur penulisan kontennya (pembuka, isi, penutupnya)

    b. Bagaimana dia mengemasnya dalam bentuk story telling

    c. Bagaimana dia mendapatkan penghasilan dari konten (bisa cek di bionya)

  • Hujani diri sendiri dengan informasi-informasi tersebut

  • Lakukan semuanya dengan penuh kesadaran — bukannya doom scrolling tanpa alasan

Ini sama seperti yang saya lakukan di template Endless Content System

Di tulisan paling bawah ini ada spot untuk mengisi list tersebut

Template yang bakal bantu kamu untuk brainstorming & bikin konten yang lebih efisien, efektif, dan effortless → Endless Content System

3) Ciptakan ‘buku’ brandmu sendiri

Semua cerita, semua kisah, punya hasil yang ideal yaitu sebuah tujuan akhir

  • Jadikan masa depan yang kamu inginkan sebagai tujuan akhir ceritamu

  • Buat catatan dari masa lalu, pilih momen yang mau kamu jadikan sebagai awal perjalananmu

  • Tulis outlinenya, apa aja chapter yang harus masuk?

  • Dalam chapternya, apa aja poin yang harus ada?

Pastinya ini gak bisa selesai dalam satu malam, bisa jadi yang kamu tulis di outline hari ini berbeda dengan beberapa waktu kedepan. Itulah poinnya!

Ide-ide dari setiap chapternya akan muncul sepanjang kamu membuat berprogres dalam kehidupan

Kamu harus nambah skill, pengalaman, minat, dan keahlian untuk merealisasikan buku ini

4) Mulai tulis ceritamu

Ceritamulah yang membuatmu bisa relate ke orang-orang yang punya ‘titik rendah’ kayak kamu sekarang ini

Menariknya, dari ceritamu ini bakal bantu mereka untuk keluar dari penderitaannya. Kamu jadi terang bagi orang lain

_

Di poin sebelumnya, setelah kamu berhasil memutuskan outline dan chapter yang mau kamu jadikan dalam sebuah buku tadi. Sekarang saatnya kamu meracik dan mengisinya, yaitu dengan menulis — saya bahas tentang menulis di newsletter kedepan ya!

  1. Tulis bagian dari tiap chapter menjadi sebuah tulisan singkat, biasanya saya testing atau validasi lewat threads — kamu bisa pakai X/twitter juga

  2. Repurpose konten tulisan ini ke bentuk lain: saya rekomendasikan menjadi sebuah short form video atau single posts

  3. Posting dan sebarkan dengan penuh kesadaran, sesuai dengan chapter yang udah kamu tulis sebelumnya

  4. Ketika ada konten winning → buat lagi secara masif, cari angle lainnya

  5. Dari konten-konten winning ini, pilih topik yang sesuai untuk dijadikan sebuah konten panjang (newsletter ataupun video YouTube)

Kalo disederhanakan, akan jadi seperti ini:

Konten tulisan → Repurpose ke bentuk konten lain → Perbanyak yang winning → Dari winning ubah ke konten panjang

atau:

Short form → Perform → Long form

Proses inilah yang bikin kamu punya pemahaman utuh dari apa yang kamu bagikan di sosial media

Salah satu quote yang saya suka dalam proses ini:

Cara terbaik untuk belajar cepat adalah dengan mengajarkannya ke orang lain

Kamu pasti benci, ilfeel, jijik sama konten pertamamu — itu NORMAL dan itulah cara mengatasi masalah yang kamu hadapi

Kalo kamu juga struggling ketika menulis, itu juga hal baik

5) Ketika ragu, zoom out

Two steps of happiness:

Zoom in on what's important
Zoom out from everything else

Dan Koe

Semua hal di dunia ini, berat atau ringan, itu tergantung sama perspektif

Sering denger gak, kapas 1 ton sama besi 1 ton berat mana? Pertanyaan unik yang sering banget ditanyain buat jadi bahan tebak-tebakan — tapi sebenernya berat yang mana sih? Kamu sendiri aja wis yang jawab 😆 

_

Tergantung sama perspektif, kamu harus menempatkan dirimu di posisi zoom-in ke hal-hal penting yang harus dipikirin

Pasti akan ada struggle ketika proses menemukan niche yang tepat, karena gak satupun pengen menempatkanmu dalam sebuah box aja

Pahami juga kalo kamu gak bisa dapet solusinya langsung, tapi yang harus dipahami juga adalah kamu harus melakukannya dengan penuh kesadaran, dengan maksud khusus

Selanjutnya, hujani dirimu dengan informasi, kelas, ecourse, ebook, yang sejalan dengan tujuan yang kamu fokuskan — itu akan menambah ‘bahan bakar’ untukmu menuju proses berikutnya

Jangan terdistraksi!

_

Selanjutnya tentang zoom out,

Seringkali saya ragu dengan apa yang saya jalani sekarang, apakah langkah yang saya lakukan sekarang ini sudah tepat atau belum

Solusinya: zoom out

Lihat dari sudut pandang yang lebih jauh, beberapa orang menyebutnya helicopter view

Kita boleh kok, berhenti dari aktivitas kerjaan kita sehari-hari hanya untuk merefleksikan diri saja — tanpa mikirin kerjaan sama sekali

Beberapa aktivitas yang saya jalani belakangan ini:

  • Jalan kaki di pagi hari

  • Makan yang fokus sama makanannya aja

Aktivitas tadi dilakukan dengan penuh kesadaran, tanpa mikirin kerjaan sama sekali ya. Biar kita bisa melihat diri kita dari sudut pandang yang berbeda, sudut pandang yang lebih luas

Karena pasti ada naik-turunnya,

Ada kendala yang dialami

Ada masalah yang datang

Sudah pasti, sudah tentu

Tinggal bagaimana kita melihatnya dari perspektif yang bagaimana

_

Terima kasih sudah membaca sampai tulisan terakhir ini, saya harap dari tulisan ini. Kita sebagai kreator bisa menemukan kembali niche yang sesuai dengan diri kita — tidak dikotak-kotakkan oleh orang lain ataupun diri sendiri

Kalo kamu mau dibantu lebih lanjut menemukan niche yang sesuai dengan dirimu, diskusi bareng saya lewat consultation 1on1 (berbayar). Saya bantu identifikasi masalahmu dan cari solusi untuk dijalani kedepannya dalam sudut pandang kreator