- Likes Don't Pay Newsletter
- Posts
- mengapa 1% lebih baik setiap hari akan mengubah hidupmu selamanya
mengapa 1% lebih baik setiap hari akan mengubah hidupmu selamanya
(bagaimana menjadi pemikir dan pemain jangka panjang)

life update:
seminggu setelah tulisan kemaren saya buat, ternyata gak sesulit yang dibayangkan. bahkan ada banyak support dari orang sekitar lainnya yang pada baik-baik sama saya
terutama orang-orang di sosial media (threads salah satunya) — makasih ya!
sesuai janji saya kemaren, saya akan buka workshop untuk bedah gimana saya bisa konsisten menulis newsletter panjang 15x berturut-turut tanpa kerja lebih dari 1 jam/hari dengan bantuan AI
→ buat yang gak sabaran, klik disini buat detailnya
buat yang sabar dan mau baca newsletternya dulu, silakan ⬇️
berpikir jangka panjang emang gak menyenangkan
sebagai manusia normal, kita selalu pengen hasil yang instant, kenikmatan yang segera, bukan menunggu sampai lama baru bisa merasakannya
saya mau mengajak kamu untuk membayangkan cerita berikut:
bayangkan sekarang kamu berumur 50 tahun, sedang melihat tabungan di atm-mu yang hampir gak cukup untuk menutupi tagihan-tagihanmu
teman-temanmu mulai posting tentang pensiun dininya, tinggal di pedesaan yang damai dengan banyak pemandangan alam, mereka punya kebebasan — sementara kamu disini, masih melakukan pekerjaan yang kamu benci, menghitung setiap receh untuk bayar sewa
mengapa bisa terjadi?
kamu menghabiskan umur 20an-30anmu mengejar hype semata:
tips saham yang "pasti untung",
koin kripto yang bakal "to the moon",
side hustle yang menjanjikan hasil jutaan dalam semalam
kamu menghabiskan waktu, uang, dan impianmu hanya untuk yaudah lenyap begitu aja. sementara itu, kamu mengabaikan hal-hal 'membosankan' =
langkah-langkah kecil kayak menabung 30% dari gajimu,
berinvestasi di pos-pos yang memang punya fundamental kuat,
atau mempelajari gimana uang bekerja
sekarang, apa yang bisa diandelin sih? gak hanya 'bangkut' tapi kamu 'terpenjara'
kata pensiun adalah kata yang mustahil banget dicapai. kamu kerja sampai umur 70-an, bukan karena passion, tapi emang karena kebutuhan
anak-anakmu mungkin mencoba membantumu tapi mungkin malah sebaliknya, lebih buruk lagi: mereka benci kamu. kamu hanya jadi beban bagi mereka
kebebasan yang kamu inginkan — travelling, melakukan hobi, atau bahkan menghabiskan waktu bersama orang tercinta — gak bisa diharapkan lagi. itu digantikan oleh stress yang perlahan menggerogotimu
analogi ini bener-bener menyakitkan banget bagi saya, karena saya sadar → waktu gak bisa diulang kembali
sebagai pecinta series netflix, saya paling benci kalo ada cerita tentang time-travelling. bener-bener yang BENCI BANGET!
karena itu mereka lakukan hanya semata untuk mencoba memperbaiki masa lalu yang gak bisa diubah, masa lalu yang ketika diperbaiki hasilnya akan sangat berbeda di masa depan (alias tidak sesuai ekspetasinya)
sehingga karakter ini mundur lagi ke timeline masa lalu untuk memperbaikinya lagi dan kembali lagi dengan realita yang berbeda lagi — paradox berulang yang gak akan ada habisnya
contohnya adalah series Umbrella Academy dan Locke & Key (two of my most favorite series all the time, terutama Umbrella. tapi siap-siap hatimu akan dicampur aduk sama logika yang mati)
apa yang sudah saya lakukan untuk menjadi pemain jangka-panjang?
untuk bisa berpikir dan menjadi pemain jangka-panjang memang bukan hal mudah, seringkali kita merasa "ini jalan sudah sesuai yang saya inginkan belum ya?"
tapi ketika pertanyaan ini muncul di kepala saya, saya langsung teringat dengan metode "thin-slicing" yang dipopulerkan oleh Malcolm Gladwell dalam bukunya berjudul Blink
singkatnya, thin-slicing adalah metode yang mengacu pada pembuatan penilaian/judgement secara singkat, cepat, dan akurat dengan informasi yang terbatas, mengandalkan intuisi, dan kekuatan bawah sadar
contohnya:
seorang chef bisa merasakan makanan dan tau apa bumbu/komponen yang belum dimasukkan
atau seorang investor mungkin melihat sekilas laporan keuangan perusahaan dan langsung bisa merasakan potensinya (baik/buruknya)
tapi, untuk bisa memainkan thin-slicing ini harus diasah, terutama dengan hal-hal dasar seperti
pengetahuan (knowledge)
validasi
dan evaluasi berkala
sehingga bisa memunculkan intuisi yang tepat
kembali lagi ke judul chapter ini, apa yang sudah saya lakukan untuk menjadi seorang pemain jangka-panjang?
tujuan saya adalah bisa menjadi seorang one-person business kreator yang bekerja dengan efisien dan efektif (gak lebih dari 4 jam/hari)
untuk menuju kesana, ada beberapa knowledge yang perlu saya pelajari dan ketika saya menganalisa apa yang terjadi di dunia kreator, saya mendapatkan kesimpulan singkat:
"apa yang kreator lokal lakukan sekarang, sudah pernah dilakukan kreator luar jauh sebelum kreator lokal lakukan hari ini"
contohnya:
1/ dari tipe format konten
apa yang @agusleohalim lakukan sekarang, sudah pernah dilakukan kreator luar sejak lama
bukan plagiat atau mencuri ide ya, tapi ini bukti bahwa kita sebenernya berpedoman dengan apa yang udah terbukti works di market luar
2/ dari konsep besar
tonton video tadi, tapi lupakan CTA-nya. fokus pada isinya dulu
mungkin setelah menontonnya, kamu akan bergumam dalam hati: "oh iya ya bener"
itu lah yang melatarbelakangi saya untuk membuat newsletter ini, bahwa ternyata intuisi saya mulai bekerja
sehingga untuk bisa setara dengan creator's economy seperti yang kreator luar lakukan, tugas kita adalah mulai mencari tau apa yang mereka lakukan dan menerapkannya
salah satunya adalah newsletter ini (konten tulisan panjang) — ini saya jadikan permainan jangka panjang, karena kita di market lokal gak bisa langsung berjalan beriringan dengan yang mereka lakukan
dan memang perjalanannya berat, tapi saya yakin. nanti kamu yang baca ini akan berterima kasih ke saya karena sudah 'membukakan' jalan untuk jadi one-person business kreator yang bisa survive dalam jangka panjang
but, people loves instant gratification
kamu inget gak dulu jaman covid lagi nge-trend bisnis ikan cupang? bisnis hobi yang keliatan menjanjikan banget. walaupun cuma di rumah, nyantai. tinggal dikontenin sambil ngelive aja udah bisa dapet ratusan juta dalam sebulan
nah, saya salah satu yang kepincut sama yang instant-instant ini! kita tau kalo dalam kondisi covid, semua lini mandek. terutama ekonomi yang gak stabil waktu itu. tapi karena tergiur dengan hasil yang instant ini, nyeburlah saya ke dunia percupangan
kalo gak salah waktu itu invest sampe 5juta — angka yang cukup besar bagi saya dan ketika cupang-cupang ini sampe rumah, saya kegirangan. saya suka banget sama warna dan ukurannya yang mini tapi punya kecantikannya sendiri — gak sabar pengen ternakin dan ngejualin
beberapa waktu berjalan, ternyata ini gak sesuai ekspetasi saya. ngejualnya sulit!
hampir semua orang di lingkungan saya punya hobi yang sama — sama-sama sebagai penjual. sehingga singkat cerita, bisnis ini yaudah hilang gitu aja oleh waktu — cupangnya hanya nongkrong di toples-toples bening, kasih makan cuma beberapa kali, hingga akhirnya mereka meninggal (maaf ya ikan)
dan ketika saya menulis ini, saya baru menyadari. bahwa penting untuk kita tau fundamentalnya dulu:
baik itu fundamental tentang merawat cupang
fundamental ekonomi di market komunitas hobi
fundamental cara marketing dan berjualan
sehingga bisa menjadikan bisnis ini menghasilkan, bukan cuma sekadar tau permukaannya aja dan serasa udah paham sama dunia ini bekerja seperti apa
gak kayak gitu bro!
ketika kita bisa 'crack' ini semua, untuk berjalan, bertahan, dan punya potensi besar dalam jangka panjang bisa kita genggam
how small steps can give much impact
(thinking in long-term)
untuk bisa menempuh permainan jangka panjang, ada 3 hal yang harus kamu tau:
pikiran yang jernih
menggunakan intuisi menuju tujuan
konsisten berjalan dengan langkah kecil
1/ learn the fundamental
The really smart thinkers are clear thinkers. They understand the basics at a very, very fundamental level.
memahami konsep-konsep fundamental akan membawamu untuk bisa menjalankan permainan jangka panjang ini. tapi, darimana kita bisa belajar hal-hal seperti ini?
menurut saya, hal yang paling penting untuk kamu pelajari pertama kali adalah mengenal diri sendiri
karena ketika kita tidak tau diri sendiri, mau melakukan apapun jika tidak sesuai dengan apa yang diri kita mau dan inginkan maka akan sulit menjalankannya
hal selanjutnya adalah perbanyak baca buku-buku dasar
setahun sebelum ini, saya masih skeptis sebenernya apa sih gunanya baca buku lha wong semua hal yang kita pelajari di dunia ini akan lebih cepat kita mengerti ketika sudah mengalaminya sendiri, bukan sekadar teori dari buku
tapi ternyata saya salah. memang iya kita bisa belajar dari pengalaman sendiri, tapi dengan adanya buku seakan itu menjadi pedoman atau seminimal-minimalnya menjadi pengantar untuk menjalani kehidupan
2/ mulai mengidentifikasi pekerjaan yang penting
konsisten itu gak ada artinya kalo kamu gak punya tujuan
melakukan hal yang sama bertahun-tahun tanpa tujuan pasti akan melelahkan mentalmu
bayangkan ada 2 orang yang berhenti kerja dan mau mulai bisnis sendiri. mereka punya kebebasan penuh, tapi punya banyak hal buat dilakukan juga:
founder A mencoba ngurusin semuanya → marketing, accounting, product design. dia kerja nonstop tapi yang dia hasilkan gak pernah maksimal. setahun berlalu, dia kelelahan dan bisnisnya hampir mati
founder B memilih beberapa hal penting → kayak fokus di marketing dan berinteraksi sama customer — dia mempercayakan sisanya ke pihak lain. bisnisnya tumbuh karena dia bisa fokus dan gak tenggelam dalam lautan distraksi
coba tebak, apa yang bikin beda?
B tau kalo fokus itu bukan berarti mengerjakan lebih banyak, tapi mengerjakan apa yang penting. dengan tegas dia menolak tugas yang berimpact kecil, sedangkan A punya banyak fokus yang bikin dia malah gagal fokus, gak ada yang maksimal
tugasmu sekarang:
mulai analisa apa 20% dari tugas/pekerjaanmu yang bawa 80% dampak? fokus disana. kamu gak perlu melakukan semuanya
3/ menjadi konsisten
saya mau kamu kembali mengingat analogi tentang dirimu yang sudah berumur 50 tahun tadi — yang menderita dan sengsara karena
tidak punya cukup tabungan untuk membayar segala tagihan
di umur yang sudah gak muda lagi tetap harus bekerja (bukan karena passion, tapi karena kebutuhan)
melihat teman-teman sepantaranmu sudah menikmati hasil dari kerja keras masa mudanya
tapi ketika dirimu masih produktif dan punya banyak waktu, malah digunakan untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan impianmu:
menghabiskan waktu menonton netflix
berinvestasi di instrumen yang tidak pasti
memilih makanan fast-food daripada berolahraga
punya 1000 alasan untuk tidak melakukan satu hal dibanding menjalankannya
mimpi yang kamu punya mulai memudar, digantikan oleh penyesalan yang menggerogoti dan seakan berbisik, "andai saja aku dulu bisa mulai dari langkah kecil dan bisa konsisten"
makanya, saya suka untuk mengajak kamu bisa konsisten tapi dengan digabungkan dengan 'meaning of life' (terutama jika menyangkut ke orang-orang yang dicintai)
karena dengan begitu, apapun yang kamu lakukan dapat berarti bagi hidupmu kedepannya — dan ketika kamu tidak lakukan, akan ada penyesalan-penyesalan yang menghantuimu
agar tetap konsisten dalam berpikir jangka panjang:
tanamkan "alasan/why" mu pada pasangan atau keluarga—masa depan mereka adalah bahan bakar Anda.
visualisasikan kehidupan yang bermakna bersama mereka—biarkan hal itu memandu pilihan/pekerjaan/rutinitas harianmu
jadikan setiap tindakan sebagai hadiah—konsistensi menjadi tindakan cinta
bangun kebiasaan dan track setiap progress sebagai tim—usaha bersama memperkuat tekadmu
ketika kamu bisa menghubungkannya dengan makna kehidupan, saya yakin itu akan punya arti lebih kuat untukmu terus menjalankannya secara konsisten
saya yakin sebagian besar dari kamu yang baca ini adalah seorang yang pengen mempunya makna berarti untuk bisa
lebih punya banyak waktu untuk keluarga,
lebih punya banyak uang untuk dihabiskan bersama,
lebih punya kesehatan yang maksimal agar bisa bermain bareng
tapi hal itu gak bisa terjadi jika kamu hanya menginginkan hasil yang instant. untuk kamu yang pengen bertahan dan punya potensi lebih besar menjadi kreator dalam jangka waktu yang panjang
coba untuk mulai dari hal sederhana:
menulis newsletter salah satunya
karena saya sendiri merasakan benefitnya, dari satu konten newsletter yang bisa beri dampak banyak orang — hingga konten newsletter yang bisa dipecah jadi banyak konten lainnya
sehingga satu kali kerja (walaupun kecil sekalipun) punya makna dalam untuk selalu dikerjakan
sabtu sore di minggu depan, saya mau adain workshop untuk membedah bagaimana saya bisa menulis newsletter secara konsisten dengan kerja 1jam/hari dibantu AI — kalo kamu tertarik untuk ikutan movement ini sebagai pemain jangka-panjang kayak saya
sekian newsletter kali ini, semoga kamu bisa dapet banyak insight dari tulisan saya
salam hangat,
Teddy Sheehan dari The Jago Letter

