• Jago Letter
  • Posts
  • stop memikirkan impian dan masa depanmu

stop memikirkan impian dan masa depanmu

(bagaimana berpikir negatif dan mengubahnya jadi superpower)

1 skill yang gak pernah orang lain ajarkan kepadamu, sangat underrated, tapi powerful: berpikir kebalikan (thinking in inversion)

para filsuf stoik seperti marcus aurelius, seneca, dan epictetus seringkali melakukan latihan yang dikenal sebagai "premeditatio malorum"

  • kalo diterjemahkan ke bahasa inggris berarti "premeditation of evils"

  • di-indonesiakan berarti "perenungan kejahatan"

tujuannya apa? biar mereka bisa membayangkan hal-hal negatif yang dapat terjadi dalam hidup, contohnya mereka membayangkan bagaimana jadinya kalo..

  • kehilangan pekerjaan? → jadi nganggur → menyedihkan → tidak bisa jadi seorang pria yang provide

  • cedera? → bisa jadi lumpuh → gak bisa ngapa-ngapain lagi → hidup hanya menjadi beban bagi orang lain

  • reputasi yang hancur? → tidak dipercaya rakyat → kehilangan statusnya

membayangkan kebalikannya berarti mengajak kita untuk membuat plan atau rencana yang lebih baik, sehingga kita bisa menghindarinya dari langkah pertama sekalipun

tulisan ini saya buat ketika saya sedang stuck dengan karir dan pekerjaan

ini adalah minggu ketiga saya keluar dari rumah untuk jadi pribadi yang mandiri — ketika seumur hidup dari lahir sampai dewasa hanya tinggal di rumah seakan merasa semuanya aman tercukupi, makanan ada, tempat tinggal ada. tapi menjadi dewasa dan mandiri ternyata perlu fase untuk bisa survive sendiri, memenuhi kebutuhan sendiri

ketakutan selalu menyelimuti saya, apalagi tentang masa depan yang kita gak pernah tau gimana nanti dan saya yakin, gak cuma saya aja, tapi kamu pasti pernah dalam fase ini juga

sebagai pribadi yang mandiri (bebas), sekarang saya punya banyak pilihan yang tersedia

dan karena banyaknya pilihan ini, saya seringkali membayangkan → betapa suksesnya saya nanti jika menerapkan semua pilihan-pilihan ini

tapi ternyata, tidak semudah itu. berkaca dari masa lalu, untuk bisa survive dan menuju kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya adalah:

bukan tentang mengambil setiap pilihan yang tersedia, tapi memilih pilihan yang membawa lebih dekat ke tempat yang diinginkan

"Make sure that what you’re learning or doing is applicable to your goals. Use the Pareto principle but strictly applied to your goals."

Naval Ravikant

karena jika kita mengambil semua pilihan tersebut, yang ada hanya distraksi yang gak berujung. kita tenggelam dalam ketidakfokusan, gak tau mana dulu yang harus dikerjakan. semua berjalan bersamaan

dan berpikir kebalikan (thinking in inversion) adalah salah satu cara untuk mengatasinya

pertama kali saya menemukan istilah ini tuh dari podcastnya naval yang ada di YouTube dan durasinya 3 jam, kamu boleh cari kok judulnya: how to get rich — dalam salah satu pembahasannya, dia menyebutkan tentang mental models yang perlu seseorang aplikasikan untuk menuju goals yang diinginkan, salah satunya adalah inversion ini

selebihnya saya research itu lebih mendalam dengan AI dan menemukan hasil yang fantastis, sehingga muncullah newsletter ini

flow menulis newsletter dan bagaimana saya research dengan cepat pakai AI udah dibagikan di workshop minggu lalu,

penjelasan 4 habits dalam keseharian kreator

kalo kamu mau rekaman, template, dan prompt yang saya gunakan boleh check out disini ya

(khusus subscriber newsletter ini pakai kode voucher SUBS, ada potongan selama kuotanya tersedia)

brain <3 inversion

otak kita suka berpikir kebalikannya dan salah satu contohnya adalah saya sendiri (dan kamu pasti juga pernah ngalamin setidaknya sekali)

saya suka gemes sendiri ketika liat plang di pinggir jalan

"JANGAN TENGOK KIRI, ADA WARUNG VIRAL!"

padahal udah sekuat tenaga biar mata tuh gak ngikutin perintah yang dikasih di plang itu. tapi tanpa sengaja lho kok ini malah saya nengok beneran :(

dan sebenernya ini gak terjadi dalam hal-hal sederhana ini aja, tetapi ketika kita menggunakan mindset berpikir kebalikan sebagai fundamental yang harus dimiliki. kita akan menjadi pribadi yang lebih solid ketika menjalaninya

the future will be dark

sama seperti cerita para filsuf stoik di atas yang berlatih membayangkan hal-hal buruk yang akan terjadi di masa depan

mindset atau mental models ini perlu dilatih

secara sederhananya, thinking in inversion bukan berarti mengejar kesuksesan. tetapi berpikir gimana caranya untuk menghindari kegagalan mendatang

ini sangat berkaitan erat dengan emotional connection, saya pernah bahas ini di newsletter bagaimana bisa konsisten ngonten setiap hari (tanpa beban) dalam kaitannya sebagai seorang kreator

di dalamnya ada bagian meaning of life yang bisa kamu pelajari

kenapa ini penting? jujur, saya adalah orang yang masih kurang dalam hal ini. kemaren saya sempet ikutan quiz singkat tentang ini dan menemukan hasilnya bahwa blind spot saya adalah emotional connection dan clear prioritization

katanya:

Your blind spot is emotional connection and clear prioritization. You're approaching this life reset as a checklist, not a transformation. You're not digging deep enough to understand the emotional drivers behind your goals and the psychological barriers holding you back. You're also spreading yourself too thin, trying to tackle too many things at once without a clear sense of priority.

kAI (kortex AI)

sehingga mempelajari:

  • thinking in inversion, dan

  • emotional connection

adalah combo yang sangat mematikan untuk bisa menuju ke kehidupan yang tidak gagal di masa depan

thinking in inversion

sebagai latihannya, saya minta kamu untuk menuliskan dalam sebuah catatan atau sebuah kertas:

"apa yang tidak kamu inginkan terjadi di masa depan? dan jika itu kejadian, bagaimana perasaanmu saat itu?"

contoh jawabannya adalah:

saya gak mau masa depan saya menjadi suami yang tidak bertanggung jawab, melupakan keluarga, bahkan tidak menafkahi sama sekali. karena saya yakin, akan banyak orang yang dikecewakan. istri, anak, orang tua, mertua pasti sedih dan marah dengan apa yang saya lakukan. saya terus menerus dikejar rasa bersalah, tapi mencoba untuk tetap baik-baik saja. seakan ini hanya jadi bom waktu sampai akhirnya saya meledak dan melampiaskan ke lingkungan sekitar saya. berujung saya dikucilkan dari lingkungan, kembali hidup menjadi seorang pria tua yang menyedihkan dan kesepian. gak ada lagi yang bisa diperjuangkan, lebih baik saya….

dah jangan diteruskan. itu aja.

setidaknya saya bisa bantu kamu untuk memahami tentang apa yang saya sampaikan pada newsletter kali ini

kalo kamu belum tau, saya juga buka 1on1 consultation untuk diajak diskusi bareng terutama tentang konten dan self-productizing → klik disini untuk menjadwalkan

ketika kita berhasil menggambarkan betapa buruknya masa depan jika kita gagal, kita sebagai manusia mencoba untuk menghindarinya dong

sehingga apa yang akan kita lakukan menjadi lebih jelas, untuk menghindari hal tersebut yang perlu dilakukan adalah:

  • berlatih tanggung jawab dari sedini mungkin

  • membuat memori indah bersama keluarga

  • punya pekerjaan yang layak dan menghasilkan untuk bisa terus menafkahi

  • dan seterusnya

ini bukan kegiatan yang bisa dilakukan sehari jadi, perlu proses untuk dipelajari. saya kasih gambaran dalam studi kasus lain ya:

  • goal setting:

pengen jadi fit? coba tanyakan pada diri sendiri

"gimana bikin badan saya jadi terus-terusan gak sehat?"

= misalnya, makan junk food, gak pernah gerak

sehingga kita bisa menghindari kebiasaan tersebut dengan sengaja

  • problem solving:

gak bisa memutuskan untuk pindah karier? bayangkan apa yang akan membuatmu sengsara

= misalnya, atasan yang jahat, tidak ada perkembangan, stuck

lalu cari yang sebaliknya

  • daily decisions:

sebelum membuat pilihan besar, balikkan: "apa hasil terburuk jika saya melakukan ini?"

sesuaikan berdasarkan apa yang kamu temukan.

thinking in inversion membuat saya menyadari pentingnya memaknai suatu hal dalam kehidupan — seringkali kita hanya mengejar enaknya saja. padahal enak di depan itu pasti karena ada banyak ketidak-enakan yang sudah dijalani

itu dia newsletter hari ini, jujur saya baru buat newsletter ini tadi pagi (jam 7 pagi setelah saya nyuci - jam 10 pagi)

gimana hasilnya? gak ada buru-buru, gak ada harus cepet selesai tapi kamu pasti bisa merasakan betapa menyenangkan tulisan yang saya tulis ini. ini karena saya menerapkan flow creator program. rahasianya saya bagikan disana

(potongan harga pake kode kupon SUBS masih bisa kamu pakai selama kuotanya ada)

terima kasih, sampai ketemu di konten lainnya

salam hangat,

Teddy Sheehan dari Jagongonten